Manusia dan Kebudayaan
Manusia merupakan mahkluk social ciptaan
Tuhan yang memiiki hubungan dengan sesame manusia, alam dan dengan Tuhannya. Kebudayaan
bisa diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan/perilaku yang sudah
membudidaya/melekat pada diri manusia. Manusia dan kebudayaan memiliki hubungan
yang erat satu sama lain. Manusia akan menciptakan sesuatu hal yang kemudia
akan menjadi suatu kebiasaan di dalam lingkungan masyarakat. Dan kebiasaan itu
bisa disebut juga dengan suatu kebudayaan.
Kebudayaan
diciptakan dari dan untuk manusia itu sendiri. Disini saya ambil contoh budaya
antri. Budaya antri sudah dilakukan orang-orang sejak zaman dahulu. Bagi kita
yang melakukannya, budaya antri memberikan manfaat diantaranya melatih
kesabaran, melatih kedisplinan, membuat perdamaian. Seandainya saja kita
membeli tiket kereta api tidak dengan mengantri bisa dibayangkan apa yang akan
terjadi, orang-orang akan berebutan dan tentunya akan menimbulkan percekcokan
satu sama lain.
Contoh lain
dari manusia dan kebudayaan ialah manusia dengan segala aturan adat istiadat
daerahnya. Terkadang sebagai manusia ada perasaan tidak ingin mengikuti aturan
yang sudah ditetapkan oleh adat istiadatnya, namun apa daya kita harus
mengikutinya agar kita tidak dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Misalnya saja
aturan masyarakat bahwa anak perempuan tidak boleh pulang larut malam karena
sangat tidak etis. Sebagai manusia yang patuh pada aturan kita harus
mengikutinya padahal perempuan dan laki-laki yang membedakan hanyalah gender
(jenis kelamin) nya selebihnya sama saja.
Setiap
manusia harus mempertahankan kebudayaan yang dimiliki wilayah atau negaranya.
Keberadaan kebudayaan Indonesia sudah mulai tersingkirkan oleh kebudayaan
asing. Kebudayaan Indonesia sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Namun
seiring perkembangan zaman yang semakin modern kebudayaan bangsa kita mulai
menghilang di masyarakat. Hal ini membuat kebudayaan kita sering diakui oleh
negara lain. Banyak sekali kebudayaan kita yang diakui negara lain, mulai dari
Angklung, Reog Ponorogo, Kain Ulos, Batik hingga makanan seperti rendang dan
tempe. Hal ini menimbulkan perselisihan antara kedua belah pihak.