Jumat, 25 Desember 2015

TUGAS PROPOSAL

PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP ANAK BALITA









Disusun Oleh
Shinta Janati Mirawanti
18113452
3KA07





SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016










BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Pada zaman dahulu orang yang mampu membeli smartphone hanyalah orang golongan menengah keatas, akan tetapi pada kenyataan sekarang orang yang berpenghasilan pas-pasan saja mampu membeli smartphone. Beberapa tahun yang lalu smartphone juga banyak di pakai oleh para pebisnis dari kalangan menangah ke atas. Alasan mereka menggunakan smartphone adalah untuk berkomunikasi dalam bisnis mereka.
Namun seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, kini smartphone bukan lagi hanya sebuah barang yang digunakan untuk berkomunikasi melainkan sudah seperti barang yang wajib dimiliki oleh setiap orang termasuk anak-anak. Anak-anak di zaman sekarang sangat mahir mengoperasikan smartphone. Bahkan anak usia balita atau anak usia dibawah 5 tahun dapat mengoperasikan smartphone hanya dengan melihat dan mencontoh orang disekitarnya. Sangat berbeda dengan anak-anak di zaman era tahun 90-an yang sama sekali tidak mengenal smartphone. Dan yang lebih memprihatinkan orang tua dengan sengaja mengajari serta memperbolehkan putra-putrinya mengoperasikan smartphone.
Itulah yang menyebabkan saya mengangkat tema “Pengaruh Smartphone terhadap Anak Balita”.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, identifikasi masalahnya meliputi dampak yang ditimbulkan pada diri anak yang mengoperasikan smartphone.

1.3  Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh diatas, maka batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada penggunaan dan pengaruh smartphone bagi anak dibawah 5 tahun maka meliputi diantaranya :
1.      Dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan pada diri anak yang mengoperasikan smartphone
2.      Mengatasi ketergantungan anak balita terhadap penggunaan smartphone
1.4  Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah ditentukan maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1.      Bagaimana dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan pada diri anak yang mengoperasikan smartphone
2.      Bagaimana mengatasi ketergantungan anak balita terhadap penggunaan smartphone

1.5  Tujuan Penelitian
1)      Untuk mengetahui bagaimana dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan pada diri anak yang mengoperasikan smartphone
2)      Untuk mengatasi ketergantungan anak balita terhadap penggunaan smartphone

1.6  Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca, khususnya para orang tua yang memiliki anak usia dibawah 5 tahun mengenai dampak yang ditimbulkan atas penggunaan smartphone serta cara mengatasi ketergantungan smartphone terhadap anak. 










BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS


2.1  Landasan Teori

Definisi Smartphone
Smartphone atau ponsel cerdas  adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunaksistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa ke mana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini.
Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, "Ponsel cerdas dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental, yakni bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan." Pengertian lainnya memberikan penekanan perbedaan dari dua faktor ini.
Menurut Sacha Wunsch-Vincent pada Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, "Dengan menggunakan ponsel cerdas hanya merupakan sebuah evolusi dari jenjang-jenjang evolusi, jadi kemungkinan alat ini pada titik tertentu akan menjadi lebih kecil dan kita tidak akan menyebutnya telepon lagi, tetapi ia akan terintegrasi. Kesepakatannya di sini adalah untuk membuat alat ini menjadi se-tidak terlihat mungkin, antara anda, dan apa yang anda ingin lakukan."
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai ponsel cerdas menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan ponsel cerdas mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTYlayar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet, atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh  Android dan iPhone. Fitur yang paling sering ditemukan dalam ponsel cerdas adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.
Seperti yang diketahui, saat ini perkembangan smartphone di Indonesia pertumbuhannya cukup pesat. Bahkan peminat smartphone di Indonesia semakin bertambah dan hampir semua kalangan masyarakat gemar menggunakan smartphone.
Beberapa perusahaan smartphone kini tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan produk dengan keunggulan masing-masing. Jadi bisa dipastikan dari tahun ke tahun smartphone selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
Definisi Anak Balita
Anak Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari 2 sampai dengan 5 tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. Sedangkan di Indonesia, umumnya anak balita mengikuti program Tempat Penitipan Anak, Taman Pendidikan al Quran, dan Kelompok Bermain atau Play Group.
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)
  Disadari atau tidak kebiasaan lingkungan terhadap anak balita akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali yang berpengaruh pada anak salah satunya adalah penggunaan smartphone. Smartphone sangat mudah sekali menarik perhatian dan minat anak balita dan sudah menjadi hal yang biasa jika anak balita saja sudah memakai smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini.
Berbagai penelitian dari kedokteran maupun dunia psikolog mengenai dampak smartphone telah dilakukan. Smartphone  memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, demikian pula terhadap anak-anak. Dari segi psikologis, masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana anak-anak belajar mengetahu apa yang belum diketahuinya. Jika masa kanak-kanak sudah tercandu dan terkena dampak negatif oleh smartphone, maka perkembangan anakpun akan terhambat khususnya pada segi prestasi. Berikut ini diuraikan dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan pada anak balita yang mengoperasikan smartphone.
Dampak Positif
Ø  Memberikan pengetahuan baru
Ø  Meningkatkan kreatifitas anak
Ø  Meningkatkan konsentrasi
Ø  Meningkatkan kemampuan belajar anak
Ø  Meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa asing
Dampak Negatif
Secara akademis :
Ø  Cenderung menginginkan hasil yang serba cepat dan instan serta tidak menghargai suatu proses
Ø  Minat membaca buku pada anak akan berkurang sebab semua yang dibutuhkannya sudah tersedia di dalam smartphone
Ø  Minat anak untuk belajar menulis dan berhitung akan berkurang sebab anak lebih tertarik pada smartphone yang memiiki banyak permainan
Secara sosial :
Ø  Komunikasi verbal pada anak akan berkurang. Anak cenderung bersikap individuais dan egosentris.
Ø  Anak menjadi tidak peka atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena perhatiannya hanya tertuju pada smartphone
Ø  Anak akan kurang bisa mengekspresikan dirinya karena jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
Selain dampak-dampak negatif diatas permainan pada smartpone yang lebih menarik akan membuat anak kecanduan dalam mengoperasikan smartphone, sehingga tidak baik untuk kesehatan fisik diantaranya seperti efek bagi mata, posisi duduk yang salah serta efek radiasi smartphone yang sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Cara mengatasi ketergantungan anak balita terhadap penggunaan smartphone
1)      Pilih konten (isi) smartphone yang berkualitas sesuai dengan usia anak
2)      Batasi penggunaan smartphone untuk anak yaitu hanya 30 menit hingga 1 jam per hari
3)      Imbangi penggunaan smartphone dengan aktivitas fisik anak misalnya mengajak bermain bersama, membacakan dongeng anak, belajar membaca, menulis, dan berhitung
4)      Jangan terus menerus memberikan smartphone tablet kepada anak hanya untuk membuat mereka ‘tenang’ sendiri.
5)      Mulai ajarkan kepada anak bagaimana fungsi smartphone yang sebenarnya yaitu untuk berkomunikasi dengan orang lain
6)      Sebagai orang tua jadilah contoh yang baik dengan tidak menggunakan smartphone ketika sedang berada di dekat anak

2.2  Hipotesis
Smartphone pasti akan sangat berpengaruh pada anak. Contohnya penggunaan smartphone akan berpengaruh pada psikologi anak. Adanya gangguan Psikomotorik dan stabilisasi emosi pada anak balita (usia 2 - 5 tahun). 










BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Play Group Cahaya Titis sebanyak 30 anak.
3.1.1 Sampel
Sampel penelitian ini adalah sebagian dari anak Play Group Cahaya Titis yang memenuhi kriteria, yaitu berusia 2 – 5 tahun.
3.1.2  Tempat
Play Group Cahaya Titis
Alamat Jl Raden Sanim Blok H, Tanah Baru - Depok
3.1.3 Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2015

3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah, yaitu dengan mencari teori yang berhubungan dengan tema penelitian, melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu (yaitu anak usia 2 – 5 tahun), kemudian mengumpulkan informasi aktual secara rinci serta mengidentifikasi atau menganalisa kondisi yang ada.
Metode deskriptif pada penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan lembar quisioner kepada orang tua dan melakukan tanya-jawab secara lisan dengan anak untuk mengisi quisioner tersebut. Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu :
1)      Meminta ketersediaan orang tua untuk menjadi responden
2)      Membagikan lembar quisioner kepada orang tua
3)      Melakukan tanya-jawab dengan anak untuk mengisi quisioner.
Pada tahap ini orang tua yang mengisi quisioner, si anak hanya memberikan jawaban secara lisan.


3.3 Instrumen Penelitian
Ø  Lembar quisioner
Ø  Wawancara secara lisan

3.4 Teknik Analisis Data
Quisioner dianalisa dan dihitung guna memperoleh data dan membuat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.










DAFTAR PUSTAKA


http://desiiiameliaaa.blogspot.co.id/2014/01/tugas-proposal-penelitian-ilmiah.html