JURNAL ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
Contoh-contoh
sertifikasi nasional dan internasional
Disusun Oleh :
Dwi Nur Rahmawati 12113684
Shinta Janati Mirawanti 18113452
Yusliana Iskantika 19113789
4KA07
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016 / 2017
“Contoh-contoh
sertifikasi nasional dan internasional”
Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
2017
ABSTRAK
Sertifikat dalam bidang TI dapat memberikan nilai lebih seorang profesional TI
di mata pemberi kerja. Sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk
mengukur kemampuan teknis dari seorang professional TI. Sertifikat TI yang
diakui secara global, membuat seorang profesional TI memiliki rasa kepercayaan
diri yang lebih terkait dengan spesialisasinya. Ini karena melalui proses
sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak
ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
PENDAHULUAN
Meningkatnya implementasi TI mulai dari
operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks
menyebabkan kebutuhan tenaga kerja dalam bidang TI tidak hanya dirasakan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang TI saja, tetapi juga perusahaan non-TI.
Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus
meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga ikut
bermunculan. Semakin banyaknya persaingan yang terjadi antar para calaon
perkerja mengharuskan para pencari kerja dalam bidang TI untuk meyakinkan
perusahaan dengan kemampuan yang mereka punya. Salah satunya adalah dengan
mendapatkan pengakuan atau sertifikasi pada bidang spesialisasinya. Cepatnya perkembangan TI serta semakin
kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk
mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk
independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan
tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi
yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu
yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini mendorong turun
tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada
akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk
memudahkan perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan dari seorang calon
pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi
sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar
dan sertifikasi. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi
dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang
sering juga disebut vendor certification.
Keuntungan
Sertifikasi
Sertifikat TI dapat meningkatkan
kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang
sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur
untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang
diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan
diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena
melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi
oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.
Selain itu pengalaman mengikuti
sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah
ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari.
Selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di
bidang TI, sertifikasi juga dapat membantu meningkatkan posisi dan reputasi
bagi yang sudah bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah diakui secara global ini
mampu meningkatkan kompetensi dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. Karena
itu tidaklah mengherankan jika sertifikasi dapat lebih dihargai dibandingkan
ijazah formal.
Sertifikasi adalah independen, obyektif,
dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area
di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
a)
Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas
tinggi,
b)
Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
c)
Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional
tersebut :
a)
Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan
yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
b)
Perencanaan karir
c)
Profesional development
d)
Meningkatkan international marketability. Ini sangat
penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan
multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat
menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini
memberikan kontribusi positif :
a)
Memiliki staf yang up to date dan berkualitas
tinggi.
b)
Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan
yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf,
kontraktor dan konsultan.
c)
Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan
produktifitas secara mikro maupun makro.
d)
Menaikkan pengakuan industri dan secara
intenasional.
e)
Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa
yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
f)
Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu
program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
g)
Membantu proses pencarian tenaga IT profesional.
Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu sertifikat
berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga
menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam
hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI.
h)
Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih
lanjut
Beberapa negara telah mengembangkan dan
mempromosikan sistem sertifikasi yang
khas bagi negara tersebut. Beberapa negara menerapkan dan membayar lisensi
kepada sistem sertikasi yang ada. Beberapa negara menggunakan tenaga ahli untuk
melakukan ujian.
PEMBAHASAN
SERTIFIKASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
PROFESIONAL DI BIDANG IT
Sertifikasi Nasional Profesional
Bidang IT
Disini dalam lingkup nasional sudah ada
beberapa lembaga nasional yang kredibel yang mempunyai kompetensi dalam
menyelenggarakan dan mengeluarkan sertifikasi profesi bidang IT, salah satunya
adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
Indonesia atau biasa disingkat dengan (LSP TIK Indonesia). Dimana lembaga ini
didirikan pada tanggal 1 Mei 2007. Dan lembaga ini didirkan sebagai upaya untuk
dalam memenuhi permintaan user akan adanya pengakuan tenaga kerja yang terampil
dan berkompeten di bidang IT dan telekomunikasi.
Untuk menujukan keabsahan lembaga ini
dalam melakukan pengujian dan sertifikasi, maka lembaga ini menunjukan lisensi
dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dengan pengeluaran surat
keputusan nomor 19/BNSP/VII/2007 , sebagai pembuktian dari keabsahan LSP TIK
dalam melakukan pengujian dan melakukan sertfikasi profesi dalam bidang IT dan
telekomunikasi. Disamping itu selain dengan pengeluaran surat keputusan yang
dilakukan BNSP, lembaga LSP TIK dalam melakukan sertifikasi profesi beracuan
dengan standar internasional dalam hal ini mengacu pada vendor serrtifikasi
Internasional seperti microsoft, adobe dan oracle. Serta pembuktian kompetensi
yang dilakukan oleh LSP TIK didasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang merupakan sebuah rumusan dalam melakukan sertfikasi yang
mencakup seluruh aspek yang diperlukan dalam menentukan kompetensi seseorang
dalam hal ini yaitu, berdasarkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap.
Dan berikut ini adalah sertfikasi yang
dapat dilayani oleh LSP TIK :
1. Operator Komputer
Dimana uji kompetensi yang dilakukan bukan
hanya ditujukan kepada para profesional yang berkaitan langsung dengan aplikasi
perkantoran, melainkan juga kepada setiap profesional lain yang dalam
menjalankan tugasnya juga memnggunakan aplikasi perkantoran, dan tidak terbatas
pada para proesional yang beerja pada suatu instansi, melaikan juga para
profesional yang bekerja secara perorangan. Dan berikut ini adalah kriteria
jabatan atau jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompentesi aplikasi
perkantoran :
Accountant
Administration
Basic help
desk
Help desk
Programer
using Advance Office
Operator
Assitant
Advance
Computer operator
Dimana
dari kesemuanya dibagi menjadi 3 level tingkatan yaitu basic, advance, dan
specialist.
2. Jaringan Komputer (Networking)
Uji kompetensi jarkom diperuntukan bagi
para profesional yang membindangi bagian jarkom baik yang bekerja pada sebuah
instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan.
Berikut
adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi
tersebut :
Technical
Support
Junior
Network Adminisrator
Network
Administrator
Senior
Network Administrator
Junior
System Adminisrator
Senior
System Adminisrator
3. Kompetensi Profesi Programing
Dalam hal
ini orang yang berhak melakukan uji kompetensi ini ditujukan bagi para
profesional yang membindangi bagian pemrograman baik yang bekerja pada sebuah
instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan.
Berikut
adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi
tersebut :
Practical
Programmer
Junior
Programmer
Programmer
Senior
Programmer
Analyst
Programmer
Junior Web
Programmer
Web
Programmer
Web Master
Junior
Database Programmer
Database
Programmer
Senior
Database Programmer
Junior
Multimedia Programmer
Multimedia
Programmer
Quality
Assurance
4. Kompentensi Profesi Multimedia
Dalam hal ini orang yang berhak melakukan
uji kompetensi ini ditujukan bagi para profesional yang membindangi bagian
multimedia baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja secara
individu atau perseorangan.
Berikut adalah lingkup atau karakteristik
jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut :
Animator
Tv
Produser
Kameramen
Pembuat
Naskah Film
Desainner
Kartunis
Layouter
Editor
Photographer
5. Teknisi Komputer (CTS)
Dalam hal ini orang yang berhak melakukan
uji kompetensi ini ditujukan bagi para profesional yang membindangi bagian
teknisi komputer baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja
secara individu atau perseorangan.
Berikut adalah lingkup atau karakteristik
jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut :
Practical
Technical Support
PC
Technician
Junior
Technical Support
Technical
Support
Senior Technical
Support
Sertifikasi Internasional
Biasanya sertifikasi Internasional
memerlukan uji kompetensi yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan, serta
biaya yang dikeluarkan pun cukup banyak untuk mendapatkan sertifikasi ini,
namun hasilnya akan terbayar semua, karena manfaat yang didapat pada saat anda
melakukan pencarian kerja dan menunjukkan sertifikasi profesi tersebut.
Oracle
Oracle adalah salah satu Sertifikasi
Internasional dalam bidang database
selain Microsoft SQL Server. Dari berbagai kemampuan yang dimiliki Oracle, maka
dibutuhkan orang-orang atau professional yang mampu menangani dan
mengoperasikan oracle dengan baik. Sertifikasi diperlukan agar lebih
mengukuhkan pengakuan bahwa orang tersebut benar-benar dapat menggunakan oracle
dengan baik.
Oracle sendiri menawarkan sertifikasi
profesi di bidang IT juga, dan oracle membaginya menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Oracle
dalam menjalankan peran sebagai administrator database. Oracle Certified DBA
masih terbagi lagi menjadi 3 kategori
jenjang sertifikasi, yaitu :
Oracle
Certified DBS Associate : dalam sertifikasi ini seseorang akan dianggap mampu
dan mempunyai keahlian dalam tim sebagai anggota Junior sebagai administrator
database atau pengembang aplikasi. Dan materi yang diujikan dalam uji
kompetensi ini meliputi dasar-dasar SQL dan administrasi database.
Oracle
Certified DBA Profesional : sertifikasi ini adalah sertifikasi lanjutan dari
Associate, bagi para professional yang ingin mengembangkan dan mendalami dalam
lingkup administrasi database dan juga performance tuning, dan dalam
sertifikasi ini ditambahkan pula spesialisasi manajemen database pada
lingkungan linux.
Oracle
Certified DBA Master : sertifikasi paling tinggi di oracle dari yang
sebelumnya, dimana orang yang mengambil sertifikasi ini adalah seorang DBA yang
sudah teruji dalam menangani aplikasi
dan system database yang memiliki mission critical. Dan ujian yang dilakukan
bagi orang yang melakukan sertifikasi ini berbeda dengan sertifikasi
sebelumnya, dimana orang tersebut akan melakukan pengujian dan melakukan riset
dari simulasi permasalahan yang diberikan oleh penguji yang meliputi
konfigurasi database, jaringan database, penggunaan Oracle Enterprise manager dan hal kritis dalam manajemen kinerja
serta database recovery.
2. Oracle
Certified Developer, dimana sertifikasi ini ditunjukkan bagi mereka yang ingin
mendapatkan pengakuan dalam bidang penguasaan pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms, dan dalam sertifikasi
ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
Oracle9i
PL/SQL Developer Certified Associater. Sertifikasi ini memiliki pengetahuan
dasar yang memungkinkan orang itu memiliki peran fungsional dalam pengembangan
aplikasi Oracle9i.
Oracle9i
Forms Developer Certified Profesional. Untuk yang ingin memiliki sertifikasi
ini harus mempunyai sertifikasi sebelumnya yaitu sertifikasi OCA dan akan
mengikuti satu ujian dengan materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan
Oracle9i Forms.
Oracle9i
AS Web Administrator. Sertifikasi dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai
Web Administrator untuk Oracle9i
Application Server. Untuk mendapatkan sertifikasi ini seorang professional akan
melakukan ujian dengan materi administrasi dasar Oracle9i Application Server.
Referensi :
http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11619/SERTIFIKASI_KEAHLIAN_DI_BIDANG_IT.doc