Sabtu, 21 November 2015

Softskill tugas individu 8

Sinopsis Buku ‘Belajar Goblok Dari Bob Sadino’

Judul Buku        : BELAJAR GOBLOK DARI BOB SADINO
Penulis               : Dodi Marwadi
Penerbit             : Kintamani Publishing
Fotografer          : Made Teddy Artiana
Desain isi           : Emma Rahmajanti
Desain Grafis     : Anji Andrianto
Siapa sih yang tidak kenal pengusaha sukses Bob Sadino. Ya, Bob Sadino atau yang akrab dikenal dengan sapaan Om Bob merupakan pengusaha sukses yang memiliki penampilan sederhana cenderung nyentrik. Om Bob yang memiliki nama lengkap Bambang Mustari Sadino lahir dari sepasang orang tua yang berprofesi sebagai guru. Namun hal ini tidak membuat Om Bob berkeinginan menjadi Guru seperti kedua orang tuanya. Om Bob justru sama sekali tidak ingin bekerja dengan orang lain baik itu Guru, Pegawai atau apapun itu bentuknya, beliau ingin menjadi wirausahawan yang bebas tanpa tekanan dari orang lain.
Usahanya menjadi wirausaha tidaklah mudah. Berawal dari bekerja di perusahaan Unilever, pindah kerja ke McLain & Watson Coy (Djakarta Llyod) sebuah perusahaan pelayaran dan eksepdisi yang berkelana ke mancaegara, menjadi kuli bangunan sampai berkeliling berjualan Telur Ayam dari rumah ke rumah. Dalam usahanya Om Bob berprinsip siapa saja bisa menjadi seorang wirausaha, tidak perlu memiliki pendidikan. Hanya bermodalkan niat, kemauan, tidak menunda dan konsisten seorang jalanan yang tidak pernah merasakan bangku sekolahpun bisa menjadi pengusaha sukses.
Bagi Om Bob pelajaran yang diterima dibangku sekolah atau perkuliahan hanyalah teori saja bahkan teori yang sudah lampau dan sudah basi, sedangkan untuk memulai usaha yang dibutuhkan hanya langsung praktik turun ke lapangan dan lakukan sesegera mungkin jangan pernah menundanya. Om Bob tidak pernah meniru usaha orang lain, beliau menciptakan pasarnya sendiri. Beliau juga tidak pernah memiliki rencana, harapan dan tujuan apapun. Yang dilakukan hanyalah lakukan sekarang tanpa menundanya. Beliau juga menjalankan prinsip “Brotherhood system with no kinship relations”, yang artinya suatu bisnis yang menggunakan manajemen kekeluargaan tidak harus dijalankan oleh kelompok keluarga yang memiliki ikatan darah. Istri dan dua orang putrinya tidak pernah dilibatkan dalam bisnis yang digelutinya.
Di kehidupan dan perusahaannya Om Bob justru mencari kegagalan dan kerugian guna meningkatkan kualitas hidup dirinya dan karyawannya. Beliau tidak pernah memandang rendah karyawannya. Seluruh karyawan dari 3 perusahaannya, antara lain Kem Chick, Kem Food dan Kem Farm sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Bagi Om Bob konsumen merupakan passport menuju kesuksesan dan keberhasilan. Om Bob juga tidak pernah pelit membagi ilmu wirausahanya kepada siapaun, beliau tidak pernah takut tersaingi oleh orang lain karena menurut beliau Tuhan sudah menentukan segala sesuatu di dunia ini.
         Perjalanan hidup beliau yang tidak mudah sangat menginspirasi semua kalangan. Bagi seseorang yang ingin menjadi enterpreneur atau berwirausaha hendaknya membaca dan memahami isi buku ini lembar demi lembar. Sebab buku ini sangat bagus, memotivasi kita untuk segera meninggalkan dunia perkantoran dan mulai mandiri berwirausaha sesegera mungkin.

Minggu, 15 November 2015

Softskill tugas individu 7

Sebuah Mimpi

Aku melihat warna-warni terang bagai pelangi
Bunga-bunga merekah tiada henti
Riuh kicau burung yang bernyanyi
Mengiringi langkahku yang terus berlari
Namun ku terhenti dalam kesunyian hati
Seketika tertunduk seorang diri
Menyadari mimpiku yang telah jauh pergi

Sabtu, 14 November 2015

BAHASA INDONESIA
Penalaran





Kelompok 1
Dwi Nur Rahmawati (12113684)
Shinta Janati M (18113452)
3KA07

Dosen
Sangsang Sangabakti

Sistem Informasi
Universitas Gunadarma


Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran merupakan proses berpikir manusia yang menghubungkan atau mengaitkan data dan fakta yang ada sehingga memperoleh suatu kesimpulan.  Fakta dan data yang akan digunakan dalam penalaran itu bisa bernilai benar atau salah.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen. Kesimpulannya, pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Aktivitas berpikir manusia saling berkaitan, sebab tidak ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Ciri-ciri dan Syarat-syarat Penalaran
Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
§      Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
§      Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
§      Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
Syarat-syarat Penalaran ada 2, antara lain :
§      Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
§      Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar, benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material.
Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Tahap-tahap Penalaran
Menurut John Dewey, proses penalaran manusia dilakukan melalui beberapa tahap berikut:
1)      Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
2)      Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
3)      Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
4)      Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti (data).
5)      Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.

Sumber :

Sabtu, 07 November 2015

Softskill tugas individu 6

Malaikat Tanpa Sayap


Senyummu bagaikan pelangi dihatiku
Air matamu bagaikan kesedihan yang menyiksaku
Kebahagiaanmu juga menjadi kebahagiaanku
Sentuhanmu bagai selimut yang menghangatkanku
Sedari kecil kau membimbingku
Detik demi detik kau melindungiku
Rasa pilu tak pernah tampak di wajahmu
Meski berperan ganda sebagai ayahku
Bunda..
Takkan sanggup ku membalas jasamu
Hanya Tuhan yang mampu membalas ketulusanmu
Namun ku berjanji menjadi putri kebanggaanmu