Manusia dan Harapan
Manusia
dan harapan berkaitan satu sama lain. dalam hidup manusia tidak akan terlepas
dari harapan. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing seseorang. Contoh
harapan seperti Andika seorang mahasiswa IT yang sangat rajin belajar dan
berdoa, dia berharap agar bisa menempuh ujian dan mendapat IP yang
sebaik-baiknya.
Harapan
atau asa merupakan bentuk kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang.
Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan
terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Harapan
seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang.
Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk
memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai
dengan unsur dalam, yaitu berdo’a. Harapan bisa ditujukan kepada Tuhan dan
sesama manusia.
Harapan
yang ditujukan kepada Tuhan seperti semua yang kita lakukan di dunia ini
berharap agar bisa mendapatkan ridhoNya. Harapan kepada Tuhan juga sama seperti
berdoa memohon sesuatu yang kita inginkan. Sedangkan harapan yang ditujukan
kepada sesama manusia seperti seorang pria yang menyayangi seorang wanita dan
pria itu berharap agar wanita yang dia sayangi membalas rasa sayangnya.
Dalam
setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh
menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu
lah yang membuat hidup kita menjadi berarti di dunia ini, yang terus memberikan
dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap
pekerjaan.
Selain
itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah SWT, yaitu
dengan berusaha dan berdo’a yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan
apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang
berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan
mental kita jika harapan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat
kita putus asa untuk selalu terus mecoba.