Rabu, 02 Juli 2014

Manusia dan Harapan

Manusia dan harapan berkaitan satu sama lain. dalam hidup manusia tidak akan terlepas dari harapan. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing seseorang. Contoh harapan seperti Andika seorang mahasiswa IT yang sangat rajin belajar dan berdoa, dia berharap agar bisa menempuh ujian dan mendapat IP yang sebaik-baiknya.
Harapan atau asa merupakan bentuk kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a. Harapan bisa ditujukan kepada Tuhan dan sesama manusia.
Harapan yang ditujukan kepada Tuhan seperti semua yang kita lakukan di dunia ini berharap agar bisa mendapatkan ridhoNya. Harapan kepada Tuhan juga sama seperti berdoa memohon sesuatu yang kita inginkan. Sedangkan harapan yang ditujukan kepada sesama manusia seperti seorang pria yang menyayangi seorang wanita dan pria itu berharap agar wanita yang dia sayangi membalas rasa sayangnya.
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang membuat hidup kita menjadi berarti di dunia ini, yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah SWT, yaitu dengan berusaha dan berdo’a yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mecoba. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar