Rabu, 29 Oktober 2014

Indocomtech 2014
Bagi kalian yang sedang mencari atau ingin mengganti Laptop, Komputer, Gadget yang kalian miliki, akhir bulan ini adalah waktu yang tepat. Karena di penghujung bulan ini di Jakarta tepatnya di Jakarta Convention Center sedang diselenggarakan event Indocomtech.  Indocomtech merupakan ajang pameran komputer dan teknologi yang diadakan setiap setahun sekali.
Tahun ini bertepatan dengan Indocomtech ke-22 dengan mengusung tema ‘Digital Lifestyle’. Tidak hanya komputer dan gadget yang ditawarkan pada event ini tetapi juga ada berbagai aksessoris, promo-promo menarik yang menggiurkan, serta games-games menghibur lainnya. Dan tentunya jika anda beruntung anda bisa membawa pulang pernak-pernik hadiah yang diberikan oleh beberapa stand/vendor tertentu. Setiap tahun event ini selalu ramai dipadati pengunjung.

Event ini diikuti oleh berbagai vendor Komputer dan Gadget. Mulai dari Apple, HP, Intel, LG, Asus, Acer, Lenovo, Axioo, Samsung, Sony, Toshiba, Logitech, Wellcomm, Bolt, Telkomsel  dan masih banyak lagi. Kebetulan event ini juga bertepatan atau bersamaan dengan event Indonesia Motorcycle Show (Pameran Otomatif Motor) yang keduanya sama-sama diselenggarakan di JCC.
Harga tiket masuk Indocomtech
Rabu - Kamis        : Rp 10.000,-
Jumat - Minggu     : Rp 15.000,-
Waktu                   : Pukul 10.00 - 21.00
Tanggal                 : 29 Oktober - 2 November 2014
Tempat                  : Jakarta Convention Center (JCC)
Acara yang diselenggerakan diantaranya :
·         Digital Lifestyle Talkshow
·         Main stages daily programs
·         Games competitions
·         Door prize

Selasa, 28 Oktober 2014

PKL Terminal Depok kembali berjualan

Mungkin sebagian warga Depok sudah tahu bahwa PKL (Pedagang Kaki Lima) di Terminal Depok telah digusur oleh Pemerintah kota Depok yang dibantu oleh Satpol PP, TNI POLRI. Penggusuran ini juga dilakukan dengan menurunkan beberapa alat berat untuk menghancurkan lapak-lapak pedagang. Pedagang Kaki Lima tersebut diduga mengganggu akses jalan masyarakat dari stasiun menuju terminal dan sebaliknya dari terminal menuju stasiun. Dan lahan yang digunakan oleh para pedagang juga bukan lahan milik mereka yang sah secara hukum.
Tetapi kenyataannya penggusuran tidak membuat para pedagang jera. Dalam hitungan kurang dari satu bulan, para pedagang kembali membuka lapak dagangan mereka. Padahal seharusnya mereka sudah tidak boleh lagi berjualan disana, mereka seharusnya sudah direlokasi ke beberapa tempat/pasar di wilayah depok. Usut punya usut mereka berani berjualan lagi karena ada pihak tertentu yang menjamin mereka tidak terkena gusuran lagi dan para pedagang setiap harinya harus membayar uang retribusi kepada pihak tersebut.
Para pedagang yang kembali berjualan membuka lapaknya diantara puing-puing bangunan bekas penggusuran, mereka juga menggunakan peralatan yang seadanya tidak selengkap seperti sebelum digusur. Pedagang yang kembali berjualan diantaranya seperti penjual Mie Ayam, Batagor, Kue, Minuman, Soto Ayam, Celana, Mainan Anak, dan lain sebagainya.

Entahlah disini pihak mana yang benar dan pihak mana yang salah. Menurut pendapat saya, pemerintah depok seharusnya memberikan jalan keluar atau solusi yang jelas bagi para pedagang. Pemerintah jangan hanya melakukan penggusuran begitu saja, tetapi juga harus memikirkan bagaimana para pedagang akan mencari nafkah untuk keluarganya setelah lapak mereka digusur. Akan tetapi, para pedagang juga seharusnya jangan seterusnya menggunakan lahan orang lain tanpa memiliki surat kepemilikan lahan yang jelas. Jangan karena membayar sewa lapak yang murah dan mendapat keuntungan yang lumayan para pedagang jadi terus bergantung pada lahan milik orang lain tersebut.

Selasa, 21 Oktober 2014

Car Free Day

Car Free Day atau hari bebas kendaraan bermotor merupakan hiburan warga yang murah meriah. Mengapa murah meriah? Karena cukup hanya mengeluarkan biaya untuk ongkos saja kita sudah bisa menikmati event ini. Tidak hanya warga Jakarta yang ikut tumpah ruah disana tetapi ada juga warga Depok, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya. Pada Car Free Day terkadang diadakan event tertentu seperti pameran pendidikan yang diikuti oleh sekolah-sekolah dan universitas-universitas, pesta rakyat, pameran kebudayaan, lomba gerak jalan, dan masih banyak lagi.
Car free day biasanya diikuti komunitas-komunitas hobi seperti komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan, komunitas fotografer dan masih banyak lagi. Kegiatan-kegiatan yang terdapat di Car Free Day beraneka ragam, diantaranya jalan sehat, jogging, bersepeda santai, menikmati stand-stand dan komunitas-komunitas yang ada disana atau biasanya pengunjung hanya sekedar jalan-jalan serta berfoto ria. Kebetulan sewaktu SMA saya pernah mengkuti pameran pendidikan yang diadakan disana. Saya bersama teman-teman mewakili sekolah SMA 27 untuk mengisi stand ekstrakulikuler PMR (Palang Merah Remaja). Pada saat itu yang menjabat sebagai gubernur Bapak Fauzi Bowo dan saya melihat beliau dengan istrinya sedang mengayuh sepeda menikmati acara tersebut.
Car free day terdapat di kota-kota besar di Indonesia. Diantaranya Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Semarang, Banda Aceh dan masih banyak lagi. Untuk kota Jakarta sendiri Car Free Day pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002. Event ini diadakan setiap minggu atau 4 kali dalam sebulan dimulai pukul 06.00 sampai 12.00. untuk lokasi Car Free Day biasanya di jalan-jalan protokol kota, seperti Jl. Letjen Soeprapto, Jl. Jend. Sudirman, Jl. MH. Thamrin.

Senin, 20 Oktober 2014

Pertolongan Pertama pada Luka Sayat

Kalau sebelumnya saya memposting mengenai pertolongan pertama pada orang pingsan, pada postingan kali ini sebetulnya hampir mirip karena masih berhubungan dengan memberikan pertolongan pertama. Di antara kita pasti pernah ada yang teriris pisau ketika sedang memotong buah atau sayuran. Jangan panik dulu ya kalau hanya teiris sedikit kita bisa atasinya sendiri kok tanpa harus meminta pertolongan orang lain atau bantuan medis. Nah saya akan berbagi cara bagaimana mengatasi dan menghentikan perdarahan pada luka tersebut. Saya mempelajari cara dibawah ini langsung dari pelatih PMR ketika saya SMA.
Hal yang harus dilakukan pertama, pastikan apakah luka tersebut luka biasa atau tidak. Artinya pastikan luka tersebut dalam atau hanya tersayat/teriris sedikit. Jika lukanya cukup dalam mau tidak mau kita harus segera minta bantuan medis seperti puskesmas atau klinik terdekat.
Akan tetapi jika luka tersebut hanya luka kecil kita bisa segera membersihkan luka dengan air mengalir (air langsung dari kran) atau yang lebih bagus gunakan sabun antiseptic/alkohol/rivanol untuk membersihkan sekaligus menyembuhkan luka.
Kemudian tutup luka dengan menggunakan tissue atau kain bersih atau yang lebih bagus lagi gunakan kapas atau kassa steril. Setelah ditutup, tekan titik luka dengan kuat tujuannya untuk menghentikan darah yang mengalir keluar dari luka. Dan jika perdarahan masih terjadi, posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari posisi jantung kita.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

Mungkin beberapa dari kita secara tidak sengaja pernah bertemu dengan orang yang tiba-tiba pingsan atau tidak sadarkan diri. Ketika ada orang pingsan kita tidak sampai hati untuk mendiamkannya. Hati kita pasti terketuk untuk menolongnya. Bagaimana sih menghadapi orang pingsan, apa yang harus kita lakukan? Apa kita siram dengan air supaya bangun? Sepertinya kurang etis ya kalau orang udah pingsan malah disiram air. Menurut pengalaman saya ketika menjadi anggota PMR. Yang harus dilakukan saat menolong orang pingsan adalah diantaranya :
1.      Pastikan apakah orang tersebut benar-benar pingsan atau hanya pura-pura saja. Kita bisa memastikannya dengan cara menepuk bahu atau badan orang tersebut dan cek apakah dia bernafas atau tidak kemudian cek apakah masih ada nadinya atau tidak.
2.      Jika orang tersebut benar-benar pingsan segeralah minta bantuan orang disekitar kita untuk membantu mengangkat serta memindahkannya ke tempat yang lebih teduh.
3.      Kemudian buka atau lepaskan perlengkapan atau akssessoris korban seperti jam tangan, alas kaki, kaos kaki, dasi, topi dan longgarkan sedikit jilbab/ikat pinggang/celana/rok yang digunakan korban. Hal ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah korban karena biasanya orang memakai benda-benda tersebut terlalu kencang atau erat.
4.      Posisikan kaki lebih tinggi dari kepala dan tubuh dengan cara mengganjal kaki menggunakan bantal, tas atau benda-benda lain disekitar kita yang bisa digunakan. Tujuannya agar peredaran darah dari kaki ke kepala bisa lebih lancar.
5.      Berikan wangi-wangian yang menyengat pada hidung korban. Biasanya seperti minyak angin, minyak kayu putih, balsem atau parfum.
6.      Jika korban sudah sadar berikan minum teh manis hangat supaya sedikit memulihkan kondisinya.
7.      Tetapi kalau korban tidak kunjung sadar segera hubungi atau bawa ke unit kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Itulah beberapa hal yang harus dilakukan ketika menghadapi orang pingsan. Kurang lebihnya mohon maaf karena saya bukanlah seorang dokter yang mengerti  seluk beluk medis. Dan semoga artikel ini dapat sedikit membantu^^

Kelompok 2

Konflik dalam Organisasi

Konflik dalam Organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota organisasi yang timbul karena adanya kesalahan komunikasi, kesalah pahaman, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda diantara anggota tersebut.
Jenis-jenis Konflik Organisasi
1.      Dari segi pihak yang terlibat ada tiga macam, yaitu konflik individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
2.      Dari segi keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan diantaranya :
a.       Dari segi keuntungannya.
Konflik meningkatkan pertumbuhan organisasi, kreatifitas dan perkembangan keahlian setiap anggotanya.
b.      Dari segi kerugiannya.
Konflik meningkatkan stress diantara orang-orang yang terlibat, membuat anggota tidak fokus bekerja, interaksi anggota menjadi buruk.
Konflik Organisasi memiliki sumber, diantaranya adalah :
1.      Berbagai sumber daya yang langka
2.      Perbedaan dalam tujuan
3.      Anggota saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
4.      Perbedaan nilai atau persepsi antar setiap anggota
Konflik bisa diselesaikan dengan strategi berikut ini :
1.      Cari tahu akar masalah
2.      Menghindar
3.      Mengakomodasi
4.      Kompromi atau negosiasi
5.      Bersikap adil
6.      Komunikasi
7.      Terbuka

Kelompok 1

Arti Penting Organisasi dalam Masyarakat

Organisasi adalah wadah tempat berkumpulnya individu-individu yang memiliki pandangan dan tujuan yang sama.
Ciri-ciri Organisasi yang baik diantaranya :
1.      Identitas dan kuantitas anggota yang jelas, seperti memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).
2.      Keberadaan dan posisi organisasi dalam masyarakat juga jelas. Organisasi mempunyai nama, lambang, tujuan dan anggaran yang jelas.
3.      Kepengurusan dan manajemen pembagian tugasnya jelas.
4.      Mengacu pada manajemen yang sehat yaitu Planning, Action dan Evalution harus selalu dimusyawarahkan.
5.      Organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat.
Organisasi memiliki peranan menyalurkan suara, aspirasi masyarakat, dan sebagai wahana aktualisasi diri manusia, serta mengajak masyarakat lebih aktif dalam lingkungannya.
Prinsip-prinsip Organisasi :
1.      Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas
2.      Harus ada kepemimpinan (leader) yang tepat
3.      Harus memiliki pembagian tugas dan pekerjaan untuk setiap anggotanya
4.      Setiap anggota organisasi harus memiliki tanggung jawab
Mengapa masyarakat mengikuti organisasi? Ada dua alasan mengapa orang lebih memilih untuk berorganisasi, diantaranya :
1.      Alasan sosial
Manusia merupakan makhluk sosial. Maka manusia merupakan makhluk yang hidup berkelompok. Dalam organisasi manusia dapat bergaul dan bersosialisasi.
2.      Alasan Materi
Dengan berorganisasi manusia dapat menambah kemampuan, pengetahuan dan pengalaman hidupnya.
Contoh organisasi seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Badan Permusyawaratan Daerah (BPD), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Palang Merah Remaja (PMR) dan lain sebagainya.

Rabu, 15 Oktober 2014

Donor darah


Donor darah, mungkin sudah banyak yang sering dengar dan tahu  tentang donor darah. Tetapi disini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai donor darah. Kebetulan sewaktu SMA saya pernah ikut serta dalam panitia penyelenggara donor darah di sekolah saya. Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang yang secara sukarela memberikan darahnya, yang kemudian darah ini akan disimpan di PMI dan disalurkan (transfusi) kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan transfusi darah adalah proses menyalurkan darah dari pendonor kepada orang-orang yang membutuhkan darah. Orang yang melakukan donor darah disebut pendonor dan orang yang menerima darah disebut dengan Resipien.
Penggalang atau penyelenggara donor darah biasanya adalah pusat perbelanjaan, kantor, sekolah, universitas,  tempat ibadah serta organisasi-organisasi tertentu. Tempat-tempat tersebut akan memudahkan masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya tanpa harus repot datang ke PMI cabang atau pusat donor darah. PMI juga menyediakan jasa mobil donor darah keliling yang fungsinya sama seperti donor darah di tempat-tempat tersebut.
Donor darah tidak bisa dilakukan dengan sembarangan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku di PMI. Darah yang diberikan pendonor kepada resipien harus cocok atau sama jenisnya supaya menghindari terjadinya kesalahan atau kelainan di kemudian hari. Walaupun sebenarnya golongan darah AB bisa menerima darah dari golongan darah apapun dan golongan darah O bisa memberikan darah ke golongan darah apa saja. Berikut ini tabel kecocokan darah antara pendonor dengan respien.
∆ = Tidak terjadi penggumpalan

= Terjadi Penggumpalan

Siapa saja yang membutuhkan donor darah? Yang membutuhkan donor darah biasanya adalah orang kecelakaan dan orang pasca operasi yang kehilangan banyak darah, pasien anemia atau kurang darah serta orang yang mengidap penyakit kronis. Siapa saja berhak menjadi pendonor asalkan memenuhi kriteria berikut ini :
  1. Sehat jasmani dan rohani
  2. Berat badan minimal 45 tahun
  3. Usia minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun
  4. Tekanan darah minimal 100/70 atau maksimal 160/100
  5. Suhu tubuh antara 36.5 – 37.5
  6. Kadar hemogobin minimal 12 gram
  7. Denyut nadi antara 50 – 100 kali/menit
  8. Jarak waktu dengan donor darah sebelumnya minimal 3 bulan
  9. Bukan pengguna narkoba dan peminum minuman beralkohol
  10. Tidak terinfeksi HIV/AIDS dan tidak memiliki kelainan darah apapun
  11. Bukan penderita kanker
  12. Tidak mengidap penyakit menular

Selasa, 14 Oktober 2014

PMR

Pada artikel kali ini saya akan mengupas sedikit penjelasan mengenai PMR. PMR merupakan kepanjangan dari Palang Merah Remaja.PMR itu sendiri adalah suatu berpusat di sekolah-sekolah. PMR juga membantu PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, kesehatan masyarakat dan mempromosikan prinsip-prinsip dasar palang merah internasional. Anggota PMR memiliki karakteristik diantaranya bersih, sehat, kepemimpinan, peduli, kreatif, ramah dan bersahabat.
Tingkatan dan Keanggotaan PMR terdiri dari :
  1.   PMR Mula, merupakan PMR yang berada di tingkat pelajar SD (Sekolah Dasar). Anggotanya terdiri dari anak usia antara 9 - 12 tahun. Anggota PMR Mula menggunakan slayer berwarna hijau.
  2.    PMR Madya, merupakan PMR yang berada di tingkat pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama). Anggotanya terdiri dari anak usia antara 12 - 15 tahun. Anggota PMR Madya menggunakan slayer berwarna biru.
  3.    PMR Wira, merupakan PMR yang berada di tingkat pelajar SMA (Sekolah Menengah Atas). Anggotanya terdiri dari anak usia antara 15 - 18 tahun. Anggota PMR Wira menggunakan slayer berwarna kuning.
Apa saja sih yang diajarkan di PMR? Yang diajarkan di PMR diantaranya Sejarah, prinsip-prinsip dasar PMI dan kepalangmerahan internasional, Pola Hidup Sehat, Pertolongan Pertama pada orang sakit/kecelakaan, Keperawatan bagi orang sakit, Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat, Siap Siaga Bencana, dan Donor Darah.
Pada PMR juga terdapat kegiatan Jumbara yang sama seperti halnya Jambore pada Pramuka. Jumbara merupakan kepanjangan dari Jumpa Bhakti Remaja, suatu ajang atau kegiatan yang dilakukan PMI guna pembinaan dan pengembangan anggota PMR. Jumbara diselenggarakan mulai dari tingkat yang paling kecil yaitu kecamatan, kemudian kabupaten/kota, provinsi dan yang paling besar tingkat nasional. Jumbara biasanya diadakan antara 1 - 7 hari, untuk tempatnya disesuaikan dengan tingkatan penyelenggarannya.

Kamis, 09 Oktober 2014

Pempek Ikan Tenggiri

Pada artikel kali ini saya akan membagi sedikit pengalaman ketika membuat pempek. Kebetulan resep ini saya dapatkan langsung dari sepupu dan sudah 3 kali saya praktikan di rumah. Mungkin bisa menjadi referensi atau bantuan saat mencoba membuat pempek. Berikut ini resep pempek Ikan Tenggiri.
Bahan Pempek  :
  • ¼ kg Ikan tenggiri
  • ¼ kg Tepung sagu
  • ½ ons Tepung terigu
  • 2 butir Telur ayam
  • ½ sendok teh Lada bubuk
  • Garam secukupnya
  • Bawang putih secukupnya
  • Air dingin secukupnya
Cara membuat  :

  1.      Haluskan ikan dengan di blender atau di giling. Pindahkan ke dalam mangkuk besar. 
  2.      Masukkan tepung sagu dan tepung terigu ke dalam mangkuk.
  3.      Haluskan bawang putih, garam, lada bubuk.
  4.      Masukkan ikan dan bumbu ke dalam mangkuk tersebut, kemudian aduk hingga rata. 
  5.      Uleni semua bahan hingga membentuk adonan yang kalis (tidak menempel di tangan). 
  6.      Bentuk adonan dengan tangan seperti bentuk perahu atau mangkuk. 
  7.      Kocok lepas telur dan masukkan telur ke dalam bentuk adonan sedikit demi sedikit menggunakan sendok.
  8.      Untuk membuat pempek lenjer, ambil sedikit adonan kemudian bentuk dan gulung hingga membentuk lonjong.
  9.      Masak air hingga mendidih gunakan panci yang cukup besar.
  10.      Masukkan pempek dan masak hingga pempek mengapung. Angkat dan tiriskan. 
     
  11.      Goreng pempek dengan minyak panas. 
Bahan Kuah      :
  • 20 buah Cabai rawit
  • 6 keping Gula merah
  • 3 siung Bawang putih
  • 3 siung Bawang merah
  • Asam jawa secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Air secukupnya
Cara membuat  :
  1.      Haluskan bawang putih, bawang merah dan cabai rawit.
  2.      Siapkan panci, lalu rebus air, gula merah dan asam jawa.
  3.      Masukkan bawang putih, bawang merah dan cabai rawit ke dalam rebusan tersebut. 
  4.      Aduk hingga rata. Masak sampai mendidih. 
  5.      Angkat dan saring kuah tersebut. 
  6.      Sajikan pempek dan kuah secara bersamaan. 




Teori orGanisasi umum
Komunikasi dalam Organisasi




KELOMPOK 4
Agnes Sekar Mahardika (10113329)
Devin Pasya (12113504)
M Aditya Rahman (15113109)
Natanael (16113348)
Shinta Janati Mirawanti (18113452)
Yogy Maulana Ferry (19113479)

Dosen
Ira Phajar Lestari, SE, MM

2 KA 07


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA





KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nyalah kami Dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Komunikasi dalam Organisasi”. Makalah  ini disusun sebagai salah satu tugas dari Teori Organisasi Umum.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta sumbangsih positif bagi kita semua.



Depok, 07 Oktober 2014





DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Proses Komunikasi
2.2 Unsur-unsur Komunikasi
2.3 Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi
2.4 Klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi
2.5 Gaya Komunikasi dalam Organisas
2.6 Sasaran dan Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
2.7 Cara Mengatasi hambatan Komunikasi
2.8 Contoh Kasus
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka




BAB I
PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG
Manusia harus saling berinteraksi dalam kehidupannya dan salah satunya dengan cara berkomunikasi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasamatersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi organisasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasitertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.
1.2        RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi komunikasi?
2.      Apa saja unsur-unsur  dalam Komunikasi?
3.      Bagaimana pentingnya komunikasi dalam organisasi?
4.      Apa saja klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi?
5.      Apa saja sasaran dan hambatan komunikasi dalam organisasi?
1.3    TUJUAN PENULISAN
1.      Agar mengetahui arti dari komunikasi
2.      Agar dapat mengetahui manfaat komunikasi dalam organisasi
3.      Agar mengetahui unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
4.      Agar dapat menyebutkan macam-macam komunikasi yang dapat terjadi dalam organisasi
5.      Agar dapat menjelaskan klasifikasi komunikasi





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI
Istilah komunikasi (Bahasa Inggris: Communication) mempunyai banyak arti,istilah komunikasi berasal dari bahasa latin,yaitu communis,yang berarti sama (common). Dari kata communis berubah menjadi kata kerja kommunicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian komunikasikan suatu informasi harus ditetapkan terlebih dahulu suatu dasar tutuj temu yang sama.
Pengertian Komunikasi menurut para Ahli
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Aristoteles
Komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam demokrasi
Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Forsdale (1981)
Seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari suatu pihak kepada lain pihak untuk mendapatkan saling pengertian. Dari definisi tersebut terkandung dua pengertian,yaitu proses dan informasi. Proses merupakan suatu rangkaian daripada langkah-langkah yang harus dilalui dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Rangkaian model proses komunikasi melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1.      Tahap penciptaan gagasan
2.      Tahap penyusunan gagasan dalam bentuk symbol atau tanda-tanda sandi
3.      Tahap pengiriman
4.      Tahap penerimaan
5.      Tahap menginterpretasikan gagasan atau pesan yang diterima
6.      Tahap pemberian tanggapan
2.2 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Menurut Charles E. Redfield komunikasi mengandung 5 unsur yaitu:
1.      Komunikator, yaitu member berita yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara,pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.      Menyampaikan berita dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan
3.      Berita-berita yang disampaikan, dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran
4.      Komunikan yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita
5.      Tanggapan atau reaksi dalam bentuk jawaban atau reaksi

2.3 PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah komunikasi dalam organisasi menyangkut dua segi,yaitu masalah komunikasi itu sendiri dan masalah organisasi, misalnya masalah pengambilan keputusan, pelimpahan wewenang, pengawasan, susunan organisasi dan sebagainya. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Pentingnya komunikasi dalam organisasi sebab menimbulkan pengaruh yang besar, diantaranya :
1)      Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:
a)      Para bawahan dengan atasan/pimpinan.
b)      Bawahan dengan bawahan.
c)      Atasan dengan atasan.
d)     Pegawai dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan.
2)      Meningkatkan kegairahan kerja para pegawai.
3)      Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai.
4)      Semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
5)      Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, yang telah diterapkan oleh pimpinan organisasi.
6)      Semua informasi, keterangan-keteranganb yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengann cepat dan tepat diperoleh.
7)      Meningkatkan rasa tanggung jawab semua pegawai.
8)      Menimbulkan saling pengertian di antara pegawai
9)      Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.
10)  Meningkatkan semangat korp atau esprit de corp di kalangan para pegawai

2.4 KLASIFIKASI DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi peninjauannya.
Dari segi sifatnya, dapat dibedakan menjadi:
·         Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan ialah komunikasi yang melalui ucapan kata-kata atau kalimat, melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti suatu kata atau kalimat dapat diperjelas melalu tinggi rendahnya nada suara, perubahan nada suara, keras-tidaknya suara. Komunikasi lisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kominikasi lisan secara langsung dan komunikasin lisan secara tidak langsung.
1)      Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang tidak dipisahkan dengan jarak,  jadi sifatnya tatap muka (face to face communication). Contohnya adalah wawancara, ceramah, rapat, simpsium, lokakarya, sarasehan, dan lain sebagainya.
2)      Komunikasi lisan secara tidak langsung adalah komunikasi lisan yang dipisahkan oleh jarak (tidak tatap muka).
3)      Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang melalui berbagai isyarat atau signal non-verbal. Media yang dipergunakan adalah ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan. Yang disebut bahasa badan (language body) ialah yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang, misalnya dengan cara sebagai berikut:
a)      Mimik, yaitu tidak dengan kata, tidak dengan diam,  tetapi dengan gerak air muka. Misalnya muka merah member tanda orang yang bersangkutan sedang marah.
b)      Panto mimik, yaitu dengan gerak anggota badan, misalnya dengan menggelengkan kepala.
c)      Mimik dan pato mimik merupakan kombinasi antara gerak air muka dengan gerak anggota badan.
·         Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis atau tercetak adalah komunikasi mempergunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode (yang mengandung arti), yang tertulis atau tercetak yang dapat dimengerti oleh pihak lain.
Dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi:
·         Komunikasi Ke Atas
Komunikasi ke atas (upward communication) adalah komunikasi yang berlangsung dari bawahan ke atasan, atau dari suatu organisasi yang lebih rendah dengan organisasi yang lebih tinggi. Jadi komunikasi  ke atas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari segi personifikasi dan dari sisi ketatalembagaan.
·         Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi ke bawah disebeut dengan istilah downward communication. Dilihat dari personifikasinya, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari pimpinan ke bawahan. Dilihat dari segi ketatalembagaan, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya. Dilihat dari saluran wewenang maka komunikasi ke bawah mengalir dari hirarki wewenang yang lebih tinggi ke hirarki wewenang yang lebih rendah, dan mengalir melalui saluran rental komando. Hal ini merupakan kebalikan dari komunikasi ke atas.
·         Komunikasi Diagonal Ke Bawah
Dilihat dari personifikasinya komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan pejabat atau pimpinan yang lebih rendah. Pimpinan tersebut bukan merupakan atasannya (baik lansgung maupun tidak langsung) dan bawahan atau pimpinan yang lebih rendah itu bukan merupakan bawahan atau anak buahnya(baik langsung maupun tidak langsung), jadi antara atasan dan bawahan tersebut tidak ada hubungan hirarki tetapi hanya merupakan hubungan kerja. Dan dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi dengan satuan organisasi yang lebih rendah.
·         Komunikasi Diagonal Ke Atas
Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah (bawahan) dengan pejabat atau pimpinan yang lebih tinggi. Dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara satuan organisasi yang lebih rendah dengan satuan-satuan organisasi yang lebih tinggi.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi diagonal (ke atas maupun ke bawah) adalah komunikasi antara pejabat-pejabat atau unit-unit yang berbeda tingkatan (level) dan wewenangnya baik secara fungsional ada hubungannya maupun secara fungsional tidak ada hubungannya.
·         Komunikasi Horisontal
Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi horizontal adalah komunikasi antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya komunikasi antara Kepala Biro dengan Kepala Biro, Kepala Bgian dengan Kepala Bagian, Kepala Seksi dengan Kepala Seksi.
Dari segi ketatalembagaan komunikasi horizontal adalah komunikasi antar satuan organisasi yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya Biro Hukum dengan Biro Kepegawaian, Bagian Keuangan dengan Bagian Pengadaan, Seksi Pol Kendaraan dengan Seksi Keamanan.
·         Komunikasi Satu Arah
Komunikasi satu arah (one way communication) adalah komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi (komunikan). Disini komunikan bisa sengaja tidak memberi tanggapan atau komunikator yang tidak memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk memberikan tanggapan. Contohnya : komunikasi antara seorang atasan dengan para bawahannya yang berupa perintah. Komunikasi ini sering menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakjelasan yang menyebabkan pertentangan.
·         Komunikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah (two ways communication) merupakan komunikasi yang berlangsung secara timbal balik. Komunikator dan komunikan saling memberikan tanggapan sehingga terjadi kesinambungan antara kedua belah pihak dan terhindar dari kesalahpahaman.
Dari segi lawannya, dapat dibedakan menjadi:
·         Komunikasi Satu Lawan Satu
Komunikasi satu lawan satu adalah komunikasi antar-pribadi atau antar individu dengan individu. Contohnya komunikasi antara seorang pimpinan dengan seorang pimpinan lain dalam suatu perusahaan.
·         Komunikasi Satu Lawan Banyak
Komunikasi satu lawan banyak merupakan komunikai antar seseorang dengan beberapa orang dalam suatu kelompok. Contohnya disini komunikasi antara seorang dosen dengan mahasiswanya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
·         Komunikasi Banyak Lawan Satu
Komunikasi banyak lawan satu adalah komunikasi antara kelompok dengan seseorang. Contohnya adalah komunikasi antara beberapa karyawan dengan seorang pimpinan perusahaan pada saat berdemo meminta kenaikan gaji.
·         Komunikasi Kelompok Lawan Kelompok
Komunikasi kelompok lawan kelompok adalah komunikasi antara sekelompok pegawai/karyawan dengan kelompok pegawai/karyawan yang lain. Contohnya seperti komunikasi antara sekelompok karyawan pada divisi keuangan dengan sekelompok karyawan pada divisi pengadaan barang.
Menurut keresmiannya dapat dibedakan menjadi:
·         Komunikasi Formal
Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi antara para anggota organisasi yang secara tegas diatur dan ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi formal bersumber dari perintah-perintah resmi sehingga memiliki sanksi yang resmi. Komunikasi formal dapat berlangsung dari atas ke bawah, bawah ke atas dan secara horisontal.
·         Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi ini bersifat tidak resmi dan terjadi melalui informasi dari mulut ke mulut saja sehingga terkadang kurang objektif kebenarannya.

Tabel Media Saluran Informasi
Saluran Media Informasi
Arus Komunikasi
Tertulis
Lisan
Ke Bawah
·         Buku Pedoman
·         Uraian Tugas/Job Description
·         Bulletin
·         Papan Pengumuman
·         Poster
·         Memo/Nota Dalam
·         Surat dari pimpinan
·         Laporan Tahunan
·         Mekanisme penyusunan anggaran
·         Telepon
·         Interkom/Interpon
·         Tatap Muka
·         Exit Interview
Ke Atas





·         Kotak Saran
·         Suggestion Plan
·         Grievance Pocedure (untuk mengetahui keinginan pegawai)
·         Mekanisme Penyusunan Anggaran
·         Telepon
·         Interkom/Interpon
·         Tatap Muka
·         Exit Interview
·         Kebijaksanaan Pintu Terbuka (open door policy)
Horisontal
·         Memo/Nota Dalam
·         Edaran
·         Pengumuman
·         Poster
·         Tembusan Surat-surat
·         Telepon
·         Interkom/Interpon
·         Tatap Muka
Diagonal
·         Memo/Nota Dalam
·         Edaran
·         Pengumuman
·         Tembusan Surat-surat
·         Telepon
·         Interkom/Interpon
·         Tatap Muka

2.5 GAYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      The Controlling Style
controlling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
2.      The equalitarian style
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication).
3.      The Structuring Style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4.      The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atausaleswomen).
5.      The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
6.      The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

2.6 SASARAN DAN HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Yang di maksud dengan sasaran dalam organisasi adalah berbagai hasil yang ingin di capai dalam proses komunikasi. Hasil yang ingin di peroleh dalam proses komunikasi tergantung dari arah komunikasi dalam organisasi itu. Di samping itu sasaran komunikasi dalam organisasi juga dapat ditentukan oleh saluran media yang dipergunakan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sasaran komunikasi ke bawah adalah agar setiap perintah, instruksi, nasihat, pengarahan, bimbingan, pedoman kerja, uraian tugas yang diberikan oleh pimpinan dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh para bawahan sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Melalui komunikasi ke atas diharapkan setiap saran, ide-ide, pendapat, keluhan dari para bawahan dapat diterima dan memperoleh tanggapan yang positif dari pimpinan sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan bagi pimpinan dalam menetapkan suatu kebijaksanaan (policy making) atau dalam pengambilan keputusan (decision making).
Komunikasi horisontal pada dasarnya bersifat hubungan kerja dengan saling menerima dan mengirim (tukar-menukar) informasi. Komunikasi horisontal diharapkan akan tercipta kesatuan pandangan, persepsi, cara atau pola pikir serta kesatuan gerak sehingga tercipta hubungan yang serasi dan harmonis. Hambatan komunikasi dalam organisasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu diantaranya :
HAMBATAN YANG BERSIFAT TEKNIS
Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
1)      Kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam proses komunikasi
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi di masa lalu merupakan penyebab utama timbulnya hambatan komunikasi. Akan tetapi, dewasa ini dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang ditandai dengan semakin sempurnanya alat-alat telekomunikasi (telex,radio,telephone,televisi,facsimile,komputer elektronik dan lain sebagainya) maka segala macam informasi dapat disampaikan dengan cepat. Dengan semakin sempurnanya alat telekomunikasi tersebut maka hambatan yang di sebabkan oleh sarana dan prasarana telah dapat di atasi.
2)      Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai, dan
Yang dimaksud dengan teknik ialah cara yang dianggap tepat untuk mengerjakan sesuatu dan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh orang yang memiliki keahlian tertentu. Teknik komunikasi ialah keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam menyampaikan informasi kepada pihak lain sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat dan tepat oleh penerima informasi.
3)      Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi.
Kondisi fisik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
        Keadaan fisik yang berhubungan dengan keadaan fisik manusianya,
        Kondisi fisik yang berhubungan dengan waktu atau situasi/keadaan,
        Kondisi fisik yang berhubungan dengan keadaan peralatan atau sarana komunikasi.
HAMBATAN SEMANTIK
Hambatan  semantik adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang dipergunakan dalam proses komunikasi. Misalnya istilah dancuk bagi arek-arek surabaya. Istilah ini merupakan sesuatu yg biasa, bahkan menunjukkan keakraban. Tetapi bagi daerah lain, istilah itu berarti sebaliknya, merupakan umpatan atau cercaan.
HAMBATAN PERILAKU
Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan, adalah hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak dalam berbagai bentuk, seperti :
·         Pandangan yang Sifatnya Apriori
Apabila dalam proses komunikasi masing-masing pihak (antara komunikator dengan pihak komunikan) mempunyaI pandangan yang negatif, saling curiga, maka komunikasi tidak akan berhasil. Dalam komunikasi dituntut adanya pengertian bersama (common experience) antara kedua belah pihak
·         Prasangka yang didasarkan kepada emosi
Prasangka merupakan pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan,menyelidiki) sendiri atas sesuatu tersebut. Prasangka buruk disebabkan oleh berbagai hal, misalnya ada rasa iri hati, sentimen dan lain-lain.
·         Suasana Otoriter
Suasana yang otoriter terutama disebabkan oleh pemimpin yang otoriter. Ide-ide,saran-saran,gagasan-gagasan dari para bawahan kurang mendapat perhatian, bahkan kadang-kadang para bawahan sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengemukakannya. Suasana yang otoriter akan menciptakan hubungan yang terlalu formal sehingga hubungan menjadi kaku yang menimbulkan dampak negatif, seperti kurang adanya rasa kesetiakawanan dan kurang adanya loyalitas diantara para pegawai.
·         Ketidakmauan Untuk Berubah
Hambatan yang sering timbul dalam organisasi ialah adanya pegawai/pejabat yang tidak mau menerima perubahan metode kerja karena menganggap metode kerja yang lama adalah metode kerja yang sudah baik dan mudah. Ketidakmauan untuk menerima metode kerja yang baru dapat dipandang sebagai kegagalan pimpinan dalam melakukan komunikasi dengan para bawahan. Pimpinan dipandang tidak berhasil memberikan pengertian kepada para bawahan terhadap pentingnya perubahan metode kerja.
·         Sifat yang Egosentris
Sifat yang egosentris adalah sifat yang mementingkan diri sendiri, kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Pegawai yang mempunyai sifat egosentris biasanya kurang pandai menjalin kerjasama dengan pegawai lain karena pegawai tersebut kurang berkomunikasi.

2.7 CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
1.      Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2.      Kenali si penerima berita
a) Bagaimana latar belakang pendidikannya,
b) Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
c) Sejauh mana minat dan perasaanya
3.      Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan


2.8 CONTOH KASUS
Buruknya Komunikasi PDIP-Demokrat Akibatkan Pilkada Langsung, Kalah
Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono Presiden mempunyai waktu kurang dari 23 hari untuk memperbaiki rumusan pilkada langsung melalui MK. Jika hanya menolak menandatangani UU pilkada yang telah disahkan dalam rapat paripurna DPR, itu tidak akan ada pengaruhnya, karena dalam Undang-Undang disebutkan selama 30 hari jika Presiden menolak menandatangani RUU yang disahkan menjadi UU maka UU itu tetap sah dan harus dijalankan. Mahfud menilai lolosnya UU pilkada, akibat kesalahan elit PDIP dan partai Demokrat. Meskipun sama sama memperjuangkan pilkada langsung tapi tidak diikuti dengan komunikasi politik yang baik, sehingga mempersulit diri sendiri. "Sikap koalisi merah putih yang solid, harus menjadi pelajaran bagi partai pendukung pilkada langsung," kata Mahfud. Sementara Nurhayati Assegaf ketua fraksi Demokrat DPR RI menyatakan heran, kenapa partainya yang menjadi sasaran tembak, sedang koalisi merah putih dibiarkan tidur nyenyak.  SBY dan Partai Demokrat jelas mendukung pilkada langsung dengan perbaikan. Apa yang salah sehingga Demokrat dan SBY yang dianggap menjadi sumber masalah," tanya Nurhayati. Saat ini hanya ada satu pintu masuk bagi pemerintah untuk mempertahankan pilkada langsung dengan perbaikan, yaitu melalui uji materi di MK.





BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Manusia merupakan mahkluk monodualisme yaitu manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Dengan kordatnya sebagai mahkluk sosial, maka manusia pasti membutuhkan manusia lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi baik kepada individu lain maupun kepada suatu kelompok atau organisasi. Dalam menjalankan sosialisasinya manusia membutuhkan komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian. Dan untuk mendapatkan pengertian yang sama dalam organisasi maka dalam mengkomunikasikan suatu informasi harus di tetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik temu yang sama.
Organisasi pada umunya terdiri dari pimpinan serta para anggota organisasi. Suatu organisasi akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan apabila komunikasi pada setiap anggota ini dapat berjalan dengan semestinya. Tidak hanya setiap anggota saja akan tetapi pemimpin suatu kelompok  berkewajiban untuk selalu menjaga komunikasi dengan bawahannya. Komunikasi dapat diterapkan dan berjalan dengan baik dalam suatu organisasi apabila pemimpin suatu organisasi bisa dan mau mendengar saran, insfirasi dan pendapat dari anggota kelompok, saling tukar informasi sebih banyak lebih baik serta tepat waktu, kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin maupun seorang pribadi, bawahan maupun anggota membutuhkan kepastian peraturan –peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan, seorang pemimpin tidak harus memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya terhadap bawahannya, serta setiap organisasi harus menyediakan saluran komunikasi. Apabila semua kontek diatas terpenuhi maka komunikasi dalam organisasi akan berjalan  sesuai dengan apa yang diharapkan.

3.2 SARAN
Kita sebagai pelajar atau mahasiswa wajib belajar berkomunikasi yang baik dan benar karena kalau tidak dimulai dari sekarang akan mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang. Diharapkan pelajaran komunikasi tidak hanya dipelajari di luar kelas saja tetapi masuk ke pelajaran formal, supaya nantinya dalam terjun ke masyarakat, pemerintahan, dan dunia kerja kita sudah mempunyai skill dimana kita bisa berkomunikasi secara baik dan benar.





DAFTAR PUSTAKA

Ø  Drs. Ig. Wursanto, 2002, Dasar - Dasar Ilmu Organisasi, Andi Yogyakarta