Rabu, 05 November 2014

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Mungkin banyak dari kita yang sudah tahu seperti apa Masyarakat Ekonomi ASEAN itu. MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bentuk integras ekonomi ASEAN dalam sistem perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN.  Indonesia dan sembilan negara ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Komunitas ini diharapkan akan menjadi sebuah organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan, kesejahteraan bersama diantara Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara. 
Dalam MEA sangat identik dengan Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional yaitu penjualan barang, jasa, investasi serta arus modal yang lebih bebas. Para pekerja dari luar Indonesia akan berdatangan untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Dan produsen dari luar Indonesia pun akan bebas melakukan perdagangan barang ke Indonesia. Akan tetapi selain memiliki kelebihan, MEA juga memiliki kekurangan yang dapat melemahkan Indonesia.
Kekurangannya menurut pandangan saya, Indonesia belum siap untuk menghadapi para pekerja dari luar Indonesia yang akan berdatangan dan bekerja di Indonesia. Bagaimana untuk menghadapi pekerja asing, menghadapi pekerja lokal saja Indonesia belum tuntas. Buktinya saja masih banyak orang yang menjadi pengangguran padahal mereka memiliki kemampuan. Dengan adanya MEA justru akan menambah jumlah pengangguran para pekerja lokal. Karena perusahaan-perusahaan tentunya akan lebih memilih para pekerja asing yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih daripada para pekerja lokal.
Selain itu, dalam perdagangan bebas bisa dibayangkan bagaimana produk dalam negeri akan semakin tergerus produk-produk asing. Sekarang saja belum ada MEA produk-produk dalam negeri mulai tersimgkirkan dengan adanya produk-produk luar negeri yang terkadang lebih kreatif dan inovatif. Contohnya saja jika kita ke toko mainan kita bisa lihat produk mainan buatan China sangat mendominasi toko-toko mainan pada saat ini sedangkan produk dalam negeri mulai kurang peminatnya.
Untuk menghadapi MEA, pemerintah dan masyarakat harus betul-betul mempersiapkan diri. Pemerntah harus membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pekerja lokal, membuka lapangan kerja yang lebih sehingga bisa mencukupi kebutuhan lowongan kerja para pekerja lokal, pemerintah juga harus memikirkan cara-cara jitu bagaimana agar produk-produk dalam negeri tidak kalah saing dengan produk luar negeri. Masyakat pun harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar