Selasa, 19 November 2013

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

          Penduduk suatu wilayah akan mempengaruhi kondisi wilayah yang ditempatinya. Makin banyak jumlah penduduk maka makin luas lahan pemukiman yang dibutuhkan. Perkembangan penduduk Indonesia yang begitu pesat mengakibatkan munculnya berbagai masalah. Mulai dari kurangnya lahan pemukiman, makin banyaknya penduduk miskin dan pengangguran, tindakan kriminal yang semakin meningkat hingga banyaknya anak-anak yang putus sekolah.
          Akibat dari kurangnya lahan pemukiman, banyak penduduk miskin yang mendirikan bangunan liar di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Mereka mendirikan bangunan kumuh tanpa ijin yang bisa merugikan masyarakat. Contohnya rumah bedeng yang mereka dirikan di bantaran kali. Belum lagi sampah rumah tangga yang mereka buang di kali. Hal ini dapat menyebabkan banjir dan wilayah-wilayah kumuh yang menjadi rawan tindakan kriminal. Penduduk juga mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu wilayah atau negaranya. Jika pendapatan penduduk per kapitanya tinggi maka negara tersebut bisa dikatakan sudah maju. Contohnya di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan masih banyak lagi.
          Dalam pergaulan masyarakat setiap orang harus saling menghargai dan menghormati agar terciptanya kerukunan antar warga masyarakat itu sendiri.Di suatu wilayah sering terjadi keributan atau tawuran antar warga dikarenakan tidak adanya sikap saling menghargai dan menghormati.
          Disini saya ambil saja contoh nyata di daerah Kramat Sentiong, Johar Baru, Jakarta Pusat. Di daerah tersebut sangat sering terjadi tawuran antar warga yang dipicu masalah sepele. Kadang tawuran dijadikan ajang untuk gaya-gayaan supaya terlihat keren atau mempertahankan gengsi/wilayah suatu kelompok warga. Tawuran ini mengakibatkan korban luka-luka, rumah, kendaraan dan fasilitas warga yang rusak. Dalam tawuran warga menggunakan batu, gesper, gear motor, bahkan samurai. Untuk membubarkannya harus mendatangkan polisi dan polisi harus menembakkan gas air mata.
          Setiap anggota masyarakat harus mempertahankan kebudayaan yang dimiliki wilayah atau negaranya. Kebudayaan itu sendiri muncul dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat itu sendiri. Pada zaman sekarang ini kebudayaan Indonesia sudah mulai tersingkirkan oleh kebudayaan asing.
          Kebudayaan Indonesia sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern kebudayaan bangsa kita mulai menghilang di masyarakat. Hal ini membuat kebudayaan kita sering diakui oleh negara lain. Banyak sekali kebudayaan kita yang diakui negara lain, diantaranya reog ponorogo, batik, dan masih banyak lagi. Hal ini menimbulkan perselisihan antara kedua belah pihak. Contohnya saja ketika batik diakui oleh Malaysia ini membuat perselisihan yang cukup panjang. Hingga akhirnya tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

          Pada dasarnya kebudayaan Indonesia dapat dipertahankan dengan cara kita sebagai bangsa Indonesia melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan kebudayaan kita kepada orang lain termasuk kepada warga asing.  Boleh saja kita mengenal kebudayaan dari luar tetapi jangan sampai kita melupakan apalagi tidak mengakui kebudayaan bangsa kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar