Pertentangan sosial atau yang
biasa kita kenal dengan sebutan ‘konflik’. Pertentangan sosial itu tindakan
yang menentang norma-norma yang berlaku di masyarakat. Adanya pertentangan
sosial dikarenakan perbedaan-perbedaan dalam menyikapi norma-norma yang ada di
masyarakat. Pertentangan sosial bisa terjadi di lingkungan masyarakat,
lingkungan sekolah bahkan lingkungan keluarga.
Contoh pertentangan sosial diantaranya
tawuran/kerusuhan antar kelompok warga, tawuran antar pelajar dan
KDRT(Kekerasan Dalam Rumah Tangga). KDRT bisa menimpa sang ibu, ayah atau anak.
Kesalahpahaman, sikap individualisme, sikap ingin menguasai sesuatu(egois), dan
lingkungan yang tidak kondusif bisa memicu adanya pertentangan sosial/konflik.
Pertentangan sosial dan Integrasi
sosial berkaitan satu sama lain karena integrasi sosial itu suatu proses
penyesuaian perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Perbedaan-perbedaan itu
meliputi perbedaan ras, suku, bangsa, bahasa, agama, keyakinan, kedudukan/jabatan,
dan lain sebagainya.
Dimana ada pertentangan sosial/konflik
maka akan ada integrasi sosial yang menyeselesaikannya. Dan dimana ada
integrasi sosial yang tidak baik disitu juga akan muncul pertentangan sosial/konflik.
Contohnya saja jika ada kerusuhan yang
terjadi dalam suatu kelompok warga atau adanya KDRT yang terjadi pada seorang
anak, bisa diselesaikan melalui integrasi sosial dengan cara sikap saling
percaya(kejujuran), saling terbuka, saling menghargai dan saling mengasihi satu
sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar